[Teh Anget buat menemani minggu Tenang]
Apakah ada yang tahu
visi ITS?
Jangan sampai inget visi KM ITS atau himpunan sendiri tapi visi
kampus sendiri enggak pernah tahu....
nih visi ITS :
To become an internationally reputable university in
science, technology, and art, especially to support an environmentally
conscious industrial and marine development.
Tapi faktanya kita masih berada di peringkat 700-an dalam
rangking QS Top Universities.
http://www.topuniversities.com/universities/institute-technology-sepuluh-nopember
Hal yang menjadi perhatian dalam penilaian di website ini adalah
1. Internasionalisasi
Di ITS, jumlah dosen / tenaga akademis sebanyak 900-an dengan jumlah pengajar asing hanya berjumlah 2 orang. Jomplang sekali jika kita bandingkan UI yang memiliki tenaga internasional mencapai 500 orang dibanding total 3500 pengajar . Selain itu mahasiswa asing yang berkuliah di ITS lebih banyak mengambil pascasarjana dibanding jenjang sarjana (8:2) dengan jumlah mahasiswa sebanyak 52 orang. Coba bandingkan ITB yang memiliki rasio seimbang (1:1) dengan jumlah mahasiswa sebanyak 224 orang
2. Rasio Mahasiswa
Rasio asing merembet ke mahasiswa (biasa) juga ternyata.
Rasio mahasiswa sarjana dengan pascasarjana jauh sekali dari kata ideal, yaitu
9:1 yang artinya jika ada 4000 mahasiswa baru, maka hanya ada 400 mahasiswa
pascasarjana. Padahal MIT dan Harvard sebagai pemegang puncak ranking, mereka
memiliki rasio hampir 4 : 6 yang artinya lebih banyak mahasiswa pascasarjana
dibanding tahap sarjana
3. Jumlah riset
Bicara riset, ITS dinilai berada pada tingkat low (rendah).
Mungkin faktor jumlah mahasiswa pascasarjana juga berpengaruh mungkin. Namun
itu bukan alasan juga sih, karena kebiasaan menulis paper dan jurnal para
mahasiswa dalam bahasa inggris masih rendah (termasuk saya sendiri -_- )
Yang bagus, kita masih dianggap memiliki topik penelitian yang terfokus walaupun itu berarti memberikan ruang yang sempit untuk pengembangan penelitian karena mayoritas universitas bagus memiliki bidang penelitian yang komprehensif. Tapi itu pilihan kan?
Konklusi
Pertanyaannya, kita mau diam menyaksikan atau bergerak
menyelesaikan?
Apa yang harus dilakukan?
Baik kita sebagai mahasiswa maupun ITS
sebagai penyelenggara pendidikan?
Padahal kita besok udah MEA lho,
Malaysia dan Singapore
serta Thailand punya peringkat yang lebih baik, bahkan dengan UI dan ITB yang
jauh diatas kita
Yuk diskusi sambil menemani dinginnya Surabaya atau empuknya
kasur rumah :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar