Dibalik Gencarnya E-Money

Senin, 05 Desember 2016

Perlu teman-teman ketahui, akhir-akhir ini mulai menjamur layanan e-money. Jika anda belum mengerti apa itu e-money, maka singkatnya adalah uang digital. Fisiknya tidak ada tetapi memiliki nilai yang setara. Beberapa program e-money yang sedang populer di kalangan masyarakat adalah sebagai berikut :
  • Gojek dengan GoPay
  • LINE dengan LINE Pay
  • Telkomsel dengan T-Cash
  • BNI dengan Tapcash
  • Mandiri dengan Mandiri E-Cash
  • BRI dengan Brizzi
  • Dll

Source : antarasumsel.com

Pada postingan ini, saya tidak banyak membahas manfaat e-money secara mendalam, khususnya dari pihak konsumen. Tetapi saya ingin membahas tentang manfaat dari sisi penyedia layanan. Mengapa sih mereka getol memindahkan uang fisik kepada digital? Menurut saya, ada beberapa alasan yang paling mendasar :

Memperkuat Data

Kehadiran e-money memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk memperkuat datanya. Memperkuat disini bukan berarti hanya menambah data yang mereka miliki, namun juga bisa menjadi ajang untuk memvalidasi. Mengapa? Contoh saja salah satu layanan O-Pek (plesetan dari layanan e-money ojek onlen :p )

Jika kita hanya sebagai pelanggan biasa (tidak memiliki akun O-Pek), maka pihak O-Jey hanya memiliki data konsumen yang “biasa saja” , seperti data pengguna, data perjalanan, dan data kepuasan. Data tersebut nyatanya sudah membuat O-Jey besar seperti belakangan ini, namun bandingkan jika teman-teman menambah akunnya menjadi akun pengguna O-Pek. Maka minimal teman-teman akan menambah satu tabel data dengan “data saldo”.

Walau Cuma satu tabel, mari kita lihat perbedaannya. Dengan adanya tambahan data saldo, O-Jey bisa memvalidasi bahwa akun anda adalah verified dan sangat besar kemungkinan aktif untuk digunakan ( Konsep CRM : pelanggan yang pasti akan kembali memakai). Setidaknya O-Jey bisa membuat kemungkinan bahwa pengguna O-Jey sangat setia dan bergantung dengan perusahaan. Apakah hanya itu?  Belum. Data saldo juga bisa digunakan untuk memperkirakan kekayaan si pengguna. Coba bedakan pengguna yang sekali isi saldo 50ribu dengan Satu juta? Dengan data tersebut, anda bisa memperkirakan mana pengguna yang berpotensi memberikan banyak keuntungan bukan? :))

Lalu buat apa sih memperkuat data itu? Paling simpel sih adalah untuk mendapatkan analisa terkait jenis dan perilaku konsumen. Semakin banyak data yang diolah akan memberikan banyak analisa dan pertimbangan yang berkualitas serta tepat sasaran. Dari hasil analisa tersebut, bisa jadi outputnya adalah peningkatan kualitas dan kuantitas layanan perusahaan terkait jasa. Selain itu, data ini juga bisa menjadi senjata ampuh untuk meyakinkan investor ataupun stakeholder terkait kualitas perusahaan tersebut. Hal ini perlu dilakukan, khususnya bagi perusahaan berbasis teknologi karena pendanaan mereka biasanya berasal dari investor semacam perusahaan venture :))


Mencari Uang

Sebenarnya poin ini sudah sempat disinggung di atas. Namun saya akan memberikan perspektif lain. Maksudnya adalah pada poin ini saya tidak akan membahas konsep investor sebagai penyandang dana perusahaan, namun konsep konsumen sebagai penyandang dananya. Lah, maksudnya gimana tuh?

Sederhananya adalah perusahaan sedang mencari uang segar melalui konsumen. Coba sebutkan, uang elektronik mana yang menggunakan tabungan kita lansung sebagai alat pembayaran? Hanya kartu debit dan kredit bukan? Tapi e-money yang banyak digunakan hari ini masih menggunakan akun “penampungan”. Jadi konsumen harus membeli atau transfer jika ingin mengisi saldonya. Nah uang yang kita berikan akan masuk ke dalam akun “penampungan” itu.

Nah pertanyaannya, akun “penampungan” ini buat apa? Secara sistem saya belum mengerti banyak, namun hal utama adalah untuk membayarkan transaksi yang dilakukan konsumen kepada para penerima layanan seperti tenant-tenant yang bekerjasama dalam pelayanan e-money tersebut. Jadi jika anda membayar 10000 kepada tenant “A” dengan e-money operator X, maka uang anda yang ada di akun “penampungan” operator e-money "X" akan mengalir kepada tenant “A”.

Biasa aja kan? Tapi coba perhatikan lebih dalam lagi. Mengapa layanan e-money malah memberikan banyak program yang menarik seperti diskon, beli satu gratis satu, ataupun program-program lain? Artinya mereka (re : operator) seharusnya rugi dong. Tetapi apakah benar mereka rugi? Sejatinya tidak :p Coba anda telusuri, berapa biaya minimal transaksi dalam busway? 3500 kan? Coba bandingin lagi sama e-money lainnya, apakah kalian pernah transaksi minimal 1000 atau saldo anda mencapai titik kritis 0 rupiah? Jarang banget kan ya? Artinya kemungkinan saldo kita hanya jika tidak bertambah atau ya tetap, dengan saldo minimal tidak 0 (apalagi tidak mungkin minus :p ). Belum lagi jika ada alat e-money menggunakan kartu biasa (semacam busway) yang hanya tercatat nomor kartu dan saldo, sekali rusak maka saldo anda akan melayang ~~~ (pengalaman pribadi :v) Artinya akan ada uang yang tidak terpakai oleh kita, bukan?

Nah disinilah letak kuncinya. Inilah harta karun yang dicari oleh perusahaan-perusahaan penyedia e-money . Uang ini kita sebut saja dengan uang menganggur. Uang menganggur yang ada di saldo anda berarti sama dengan uang menganggur yang ada di akun penampungan. Nah uang menganggur di akun penampungan inilah yang akan dimanfaatkan lagi oleh perusahaan untuk membiayai pembayaran di tempat lain, semisal kredit (jika operatornya adalah bank) ataupun operasional (jika operatornya adalah perusahaan teknologi).


Konklusi


Nah dari dua alasan diatas, sepertinya sudah cukup bisa membuat teman-teman paham mengapa perusahaan-perusahaan berlomba untuk membuat program e-money dan memberikan diskon menarik bukan? Semoga bisa bermanfaat ya.

Tips saya sih, tetap jangan takut gunakan e-money. Sejatinya itu memang hubungan kita semua mutualisme kok. Tetapi tetap beri batas dalam penggunaan karena keamanan baik fisik maupun data di e-money sangat rentan di era teknologi. Tak jarang kita dengar ada saldo yang disedot ataupun kerusakan kartu malah membuat teknologi ini menjadi sebuah kerugian tersendiri bukan?

1 komentar:

  1. Keren nih, menambah wawasan baru tentang gencarnya promosi e money sekarang ini

    BalasHapus

 
Copyright © 2016. Syukur Ikhsani.
Design by Herdiansyah Hamzah. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License