Manis Pahit FGD dan LGD

Rabu, 24 Januari 2018


Pada bahasan kali ini, saya ingin menceritakan tentang pengalaman yang lebih lengkap tentang bagaimana cara saya menghadapi tahapan diskusi yang menjadi salah satu tahapan penting untuk mendapatkan pekerjaan (saat itu)

#1 Operator Bandara Negara


Tahapan diskusi di organisasi ini dibarengi dengan tahapan tes kemampuan (semacam Tes IQ gitu). Nah kebetulan saya mendapatkan giliran tes diskusi setelah tes kemampuan. Setelah kami mengikuti tes kemampuan di Hall besar, maka kami pindah ke sebuah gedung yang memiliki lobby luas. Ternyata lobby itu tempat menunggu peserta sebelum naik ke atas untuk melakukan sesi diskusi di ruang-ruang kecil. Pihak panitia akan memanggil urutan beserta kelompok diskusinya.

Pada saat menunggu giliran, kondisinya cukup kacau karena peserta di gelombang tersebut cukup banyak dan sistem pemanggilan dari pihak panitia tidak jelas sehingga fokus saya terbagi antara mempersiapkan mental atau mendengarkan panggilan dari panitia. Apalagi saya termasuk gelombang akhir dimana awalnya saya mengira akan dipanggil di awal-awal. Wah sudah tidak nyaman deh intinya. (Pikiran saya saat itu cuma ngebayangin diskusi sama peserta yang cukup cantik saja hahaha)

Akhirnya giliran kelompok saya. Kami berkenalan secara singkat sembari menunggu lift datang. Setelah kami sampai di lantai pertempuran, ternyata kekacauan masih berlanjut. Ruangan yang seharusnya digunakan oleh kelompok saya ternyata sudah ada orangnya. Padahal kelompok kami sudah berkumpul dan lengkap sesuai pembagian panitia. Saya memilih menunggu sambil mencari informasi bagaimana sesi diskusi ini akan berlansung di tengah kekacauan tersebut. Sembari mencari, saya terpisah dengan anggota kelompok saya. Setelah kesana-kemari dan kembali ke tempat berkumpul semula, ternyata kelompok saya hilang. Dan jreng. Saya melihat mereka sudah berkumpul di ruangan tadi. Anjir. Akhirnya saya masuk tanpa tahu berapa lama mereka sudah di dalam. Dan kelompok saya ternyata bertambah satu dengan orang yang tadi masih di dalam. Lah kampret bisa gitu……...

Yes. Kacau sudah mental dan pikiran saya karena kondisi yang tidak terduga itu. Anggota diskusi yang lain sudah mulai membaca studi kasus yang diberikan oleh panitia dan mulai berdiskusi. Sedangkan saya saat itu masih belum tahu harus ngapain. Akhirnya saya mulai ikut membaca studi kasus yang diberikan dengan kecepatan tinggi.

Hmm masalahnya ternyata klasik. Terkait masalah investasi bandara. Perlahan saya mendapatkan angin untuk masuk ke dalam diskusi. Angin tersebut berhawakan kerusakan. Ya itu terjadi setelah mendengar aspirasi mereka, sangat tidak masuk akal hahaha. Akhirnya momen saya dapatkan. Saya masuk dengan menyerang mereka untuk kembali fokus dan membaca permasalahan yang ada. Dengan pengalaman bertahun-tahun menjelajah beberapa bandara, saya pun mulai memberikan argumen serta saran. Tapi ternyata memang cukup telat karena diskusi yang mereka bangun sudah memakan waktu banyak namun dengan hasil yang bagi saya belum memuaskan.

Singkat cerita saya berhasil memasukkan beberapa pikiran saya untuk mendukung beberapa aspirasi mereka sebelumnya. Setelah kita bersepakat dan waktu memang sudah habis, perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi. Ketika juru bicara sudah selesai menyampaikan hasil diskusi, pihak panitia/asesor menanyakan kepada kami apakah ada tambahan. Ada kesalahan yang terjadi. Beberapa dari kami ikut menambahkan (termasuk saya haha). Ini adalah kesalahan sebenarnya karena ketika diskusi sudah ditutup dan perwakilan sudah menyampaikan, seharusnya tidak boleh ada yang menambahkan. Hal itu memperlihatkan bahwa kelompok kami tidak kompak, tidak konsisten, maupun tidak saling percaya terhadap juru bicara / hasil diskusi itu.

Materi : Strategi pengembangan bisnis bandara

Jumlah peserta : 6-8 orang

Peran : Juru Bicara, Sekretaris, Anggota

Hasil :

Saya gagal melewati tahapan ini. Entah karena gagal saat diskusi atau tes kemampuan karena tidak ada pengumuman yang lengkap. Cuma dikatakan saya ga lolos ke tahap selanjutnya. Syedih njir padahal udah ngelepas Bank Sentral hahaha

#2 Lembaga Anti Korupsi


Setelah melalui rangkaian tes tertulis secara online dan offline, maka saya sampai pada tahap Tes Bahasa Inggris dan Diskusi. Kami pun datang ke lokasi tes yang ada di Kemang sejak pagi. Tempat yang cozy ini cukup mengherankan untuk sebuah tes lembaga pemerintahan tetapi wajar pada akhirnya karena ternyata tempat ini merupakan kantor lembaga rekrutmen yang dibayar oleh pihak lembaga.

Tes diawali dengan materi Bahasa inggris sambal melakukan pemeriksaan berkas bagi yang belum lengkap pada sesi sebelumnya. Tes Bahasa inggris hanya berjalan singkat karena yang diujikan tidak terlalu banyak. Namun kosa kata yang cukup tinggi sempat membuat pusing saya sehingga mau tidak mau harus berjudi dengan menebak jawaban yang ada hahaha.

Setelah proses tes Bahasa inggris selesai, kami disuruh menunggu untuk tes selanjutnya. Ternyata tak hanya tes diskusi saja, namun ada tes wawancara dengan psikolog. Hal yang saya tidak duga sebelumnya sehingga cukup mengganggu mental sedikit lah.

Saya kedapatan jadwal untuk tes diskusi terlebih dahulu. Namun menunggu gilirannya pun cukup lama ternyata. Saya sampai bosan menunggu giliran. Sayang cafénya belum buka. Mungkin kalo sudah buka saya sudah ngopi dulu itu haha.

Akhirnya saya beserta teman-teman sekelompok masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan tersebut, semuanya adalah lelaki. Perempuan hanyalah sang panitia rekrutmen hoho. Singkat cerita, sang panitia memberikan studi kasus untuk diskusi ini . Ceritanya kami semua adalah para direksi yang akan menjawab masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Saya saat itu seperti biasa berada pada posisi defensif karena ingin mengenali terlebih dahulu karakter para kompetitor sambil menduga arah diskusi.

Ternyata strategi saya berantakan. Saya banyak ketinggalan karena alur diskusi berjalan dengan sangat cepat dengan kondisi satu dua orang mendominasi juga semua saling menimpali. Saya yang tampil defensif sampai bingung ingin masuk ke diskusi dengan cara apa dan menggunakan strategi apa lagi. Akhirnya saya memaksakan untuk masuk dengan cara menimpali satu dua pendapat yang ada. Yang penting ngomong dulu deh.

Saya akhirnya sedikit mulai bisa mengimbangi kecepatan mereka. Namun tetap saja penampilan saya kurang memuaskan. Apalagi beberapa materi diskusi tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan karena dominasi pendapat pihak lain tidak bisa dibendung. Ohiya baru di diskusi ini, ada momen dimana panitia rekrutmen menambah permasalahan diskusi di tengah jalannya pertandingan haha. Saya yang belum panas sempat tertawa kecil melihat teman-teman seakan kebingungan dengan perubahan yang ada.

Mendekati akhir diskusi, saya akhirnya sedikit bisa mempengaruhi alur diskusi dengan memberikan insight baru serta menengahi pihak-pihak yang berseberangan di dalam diskusi. Namun karena energi di awal terlalu besar mereka keluarkan, akhirnya output yang dihasilkan sedikit kurang memuaskan. Sedikit tidak fokus dan melebihi waktu, kami menyampaikan solusi yang telah kami sepakati.

Materi : Strategi pengembangan bisnis perusahaan Ban

Jumlah peserta : 6-7 orang

Peran : Juru Bicara, Anggota

Hasil :

Saya gagal melewati tahapan ini. Sama juga dengan kasus sebelumnya, saya tidak tahu kegagalan ada di aspek mana. Sayang sekali harus mengubur mimpi jadi garda terdepan pemberantasan korupsi. Tapi setidaknya saya bangga bisa tembus sampe tahapan ini karena sudah mengalahkan ribuan peserta lain :”)

#3 Lembaga Asuransi Multinasional


Sebelum datang ke tempat diskusi di daerah Sudirman, saya telah mengikuti tes online terlebih dahulu. Dan karena tes yang dijalankan cukup mudah dan sama dengan tes-tes yang telah saya jalani sebelumnya, sehingga tes ini berlansung dengan lancar dan sampailah pada tes diskusi di kantor pusatnya lansung.

Saya sampai di lokasi cukup kepagian, hampir sejam mungkin. Di sana ternyata cukup banyak peserta yang ikutan tes. Menunggu kali ini bisa jadi yang paling bete karena tempat duduk yang enak terbatas (dan mengalah dengan wanita sih hoho) dan semua peserta diwajibkan memakai label kertas bertuliskan nama. Saya jadi merasa kurang nyaman karena baju sudah keren-keren tapi kok dikasi label putih yang tak penting ini :v

Di tengah kegabutan, saya memilih untuk berkeliling di lantai tersebut. Selain membaca majalah-majalah yang ada (sambil berharap ada materi yang keluar dari sana), saya juga sempat membaca ulang persyaratan yang diberikan oleh pihak perusahaan. Saya sempat grogi karena setelah membaca lowongan tersebut, ternyata dibutuhkan kemampuan Bahasa inggris yang baik. Waini. Bisa jadi tes diskusi kali ini berlansung dalam Bahasa inggris. Pengalaman yang baru karena saya belum pernah tes diskusi dalam Bahasa inggris sebelumnya. Terakhir saya diskusi Bahasa Inggris adalah saat kampanye menjadi Calon Ketua Himpunan. Dan saat itu cukup gratal-gratul (terbata-bata) wahaha.

Dan akhirnya giliran saya masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan, ada dua sesi diskusi. Saya digabungkan bersama dua wanita dan satu lelaki. Kami didampingi oleh dua panitia saat itu. Saat awal-awal, kami dipandu dalam Bahasa Indonesia. Namun benar saja, saat perkenalan dan aturan diskusi disampaikan, semua akan berjalan dalam Bahasa Inggris. Mantap djiwa ~~

Saat perkenalan, seperti biasa saya pasti menjadi peserta terakhir yang berkenalan. Strategi. Karena saya ingin menghitung-hitung  dulu kemampuan Bahasa inggris setiap peserta. Setelah semua perkenalan, saya akhirnya membuat ranking kemampuan inggris mereka. Saya melihat kemampuan saya setara dengan satu wanita, ada diatas lelaki lainnya, serta ada satu wanita yang lebih lancar dalam berbahasa inggris. Oke. Saya dengan isyarat mata menyerahkan alur diskusi kepada wanita yang paling lancar untuk memulai sesi diskusi.

Materi diskusi tidak terpaut jauh dengan jenis perusahaan. Kami diberikan studi kasus tentang investasi dana perusahaan. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, diskusi pun berjalan dengan dipandu oleh wanita yang ahli Bahasa inggris. Pada diskusi ini, saya sedikit mengubah strategi dengan memancing pendapat semua peserta. Jadi walau diskusi dipandu oleh wanita tadi, namun alur diskusi ada di tangan saya sebenarnya.

Karena faktor kemampuan Bahasa inggris tadi, lelaki yang menjadi kompetitor saya lebih banyak diam. Oleh karena itu, dalam banyak kesempatan saya cukup sering mengarahkan arah diskusi dengan meminta pendapat dia. Kadang strategi ini bagus, namun saya cukup menyesal karena di beberapa kesempatan alur diskusi yang sudah dibangun dengan baik oleh saya dan kedua wanita itu terhenti lama di lelaki tersebut. Hal ini dikarenakan dia cukup kesulitan menyampaikan gagasan dalam Bahasa Inggris.

Singkat cerita, saya cukup senang dengan jalannya diskusi. Selain teman diskusinya cukup asik dan terbuka (selain lelaki tersebut ya) , alur diskusi bisa saya setir dengan sedemikian rupa dengan beberapa kesempatan saya menyerang pendapat orang namun di beberapa kesempatan lain saya akhirnya mengendurkan ego untuk menyetujui pendapat kompetitor. Namun saya kurang puas dengan kemampuan Bahasa Inggris saya yang di level "cukup" ini sehingga tidak bisa menunjukkan gagasan yang baik dan mendalam karena keterbatasan itu.

Materi : Pengelolaan keuangan/investasi perusahaan.

Jumlah peserta : 6-8 orang

Peran : setara, hanya ada pengendali saja/ketua

Hasil :

Untuk tahap ini, saya sukses melaju ke tahap selanjutnya. Sayangnya karena satu dua hal saya tidak bisa melanjutkan proses perekrutan sehingga ya rela gagal lagi ehehe


#4 Operator Telekomunikasi Warna Biru


Saya dihubungi oleh pihak rekrutmen setelah mendaftarkan diri sejak waktu lama. Awalnya saya menyangka bahwa saya tidak akan dipanggil karena sudah banyak teman saya yang menjalani tes di tempat ini. Ternyata saya termasuk di gelombang akhir atau sisa-sisa sepertinya haha

Sebelum diskusi, kami menjalani tes tertulis terlebih dahulu. Setelah beberapa macam tes dijalani, kami dibagi menjadi dua kelompok dan saya dipanggil untuk menjalani tes diskusi yang pertama. Sebelum menjalani tes diskusi, saya pergi ke toilet terlebih dahulu. Selain strategi seperti biasa, kebetulan tempat tes tertulis sebelumnya juga cukup dingin sehingga perlu ke tempat favorit dulu haha.

Setelah semua peserta telah lengkap di dalam ruangan diskusi, kami dipersilahkan untuk perkenalan terlebih dahulu. Seingat saya, komposisi peserta saat itu diramaikan oleh wanita. Mereka berasal dari berbagai penjuru universitas dan daerah. Waktu perkenalan yang sangat cukup untuk menilai dan mencatat nama-nama mereka.

Dan akhirnya studi kasus pun dibagikan kepada setiap peserta. Sebagai pembaca setia berita politik dan teknologi, saya cukup tidak asing dengan topik yang diangkat. Setidaknya saya pernah membaca topik ini di media massa. Sambil mencari permasalahan utama, kalimat-kalimat pendukung yang cukup penting, dan sedikit solusi yang bisa diberikan, maka saya memutuskan untuk fokus menyerang. Bukan sebagai pemain pertama, tapi orang terakhir yang menunggu semua berpendapat, mencari dan mendukung pihak yang sejalan lalu menyerang pihak yang berlawanan.

Seingat saya, waktu itu hanya ada satu pendapat yang sangat teknikal. Dan itu disampaikan oleh peserta lelaki. Oleh karena itu, saya mengawali pendapat saya dengan memuji beberapa pandangan yang serupa, lalu saya mendebat pendapat yang berseberangan dengan menyampaikan fakta-fakta pendukung yang tertulis di kertas bacaan tersebut, lalu memunculkan solusi yang menurut saya paling tepat/realistis pada saat itu. Setelah saya berpendapat, saya sedikit mengendurkan suasana dengan membiarkan para peserta yang didominasi oleh wanita untuk berdiskusi.

Sambil menghitung waktu dan melihat suasana diskusi terlalu lama dengan pendapat masing-masing yang terlalu tidak jelas dan tidak fokus pada inti diskusi, akhirnya saya meninggikan suasana. Dengan sedikit mengintimidasi,saya bertanya tentang pendapat mereka (khususnya buat yang jarang bicara ) sambil mengingatkan agar semua fokus pada apa yang harus kita hasilkan dan sepakati bersama. Dan jreng, diskusi tersebut akhirnya berjalan mengikuti alur yang saya inginkan dengan kondisi semua mulai menurunkan ego, setuju mengikuti beberapa pendapat saya sebelumnya, serta fokus untuk mencari solusi dan kesepakatan bersama.

Akhirnya diskusi berlansung tepat waktu dengan menghasilkan keputusan yang absolut dan didukung oleh semua peserta diskusi. Panitia rekrutmen sempat memuji kelompok kami karena ketepatan waktu dan keaktifan yang cukup merata.

Materi : Pembangunan Mobile Tower

Jumlah peserta : 8 orang

Peran : Setara

Hasil:

Untuk tahap ini, saya sukses melaju ke tahap selanjutnya. Namun sayang tidak tembus di sesi interview user. Yha nasib baik belum mendatangi lah yak haha


Kesimpulan

Cerita di atas saya gambarkan sesuai dengan realita dan kondisi yang saya hadapi dengan sudut pandang saya ya gaes. Jangan terjebak dengan pembawaan gue karena apa yang gue jalani / lakukan berdasarkan pengalaman saya di dunia perkuliahan/organisasi dimana saya sudah terbiasa dengan diskusi-diskusi, bahkan untuk forum besar kampus sekalipun sudah pernah saya hadapi. Jadi saya sedikit banyak tahu beberapa strategi, baik untuk menyerang dan bertahan, walau kadang tak sesuai harapan (yes, sesuai cerita di atas ) :)

Secara garis besar, saya sudah sukses di 50% tes diskusi yang saya jalani. Terlihat bahwa persiapan, mental, dan strategi dalam menghadapi FGD / LGD sangatlah menentukan bagi saya pribadi. Untuk bagian persiapan, teman-teman bisa ke halaman PERSIAPAN ini ya :) 
Selain itu kompetitor juga sangat berperan dalam hasil diskusi sehingga diharapkan fokus teman-teman tidak hanya pada "how to be a winner", tetapi  "how to build a winner team" is better for this stage/competition :))

Selamat belajar, selamat berjuang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. Syukur Ikhsani.
Design by Herdiansyah Hamzah. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License