Kontribusi (?)

Sabtu, 06 September 2014


(Tulisan ini dibuat sebagai persyaratan dalam pelatihan LKMM TM )

Aku dan Organisasiku merupakan suatu yang tak tergantikan selama aku berkuliah di kampus perjuangan ini. Aku merasa tak mampu hidup sendiri di belantara kota Surabaya ini jika takkan ada keluarga di sampingku. Keluarga dalam arti lain. Karena keluargaku yang sebenarnya ada di ibukota nan jauh disana. Disini aku menemukan keluarga. Keluarga yang besar dan membuatku betah hidup di kota Pahlawan. Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Disinilah aku bergelora mengisi hari-hari dalam status anggota aktif KM ITS dengan berkontribusi di setiap lini eksekutifnya.

Di lingkup paling kecil KM ITS, ada sebuah keluarga terindah. Tempat dimana aku belajar untuk pertama kalinya untuk berorganisasi dengan skala besar. Ya, angkatanku, SOLA12IS. Sistem Informasi FTIf ITS Angkatan 2012. Disini aku mencoba berkontribusi secara maksimal. Dengan menggunakan pengalamanku dikader saat masa SMA dan kemampuanku untuk menjadi provokator sekaligus penyemangat, aku mencoba membantu teman-temanku melewati masa sulit. Masa dimana kami diharapkan menjadi generasi yang lebih baik dengan beragam kegiatan dan penugasan yang tak henti mendera. Aku berusaha untuk menolong saudaraku yang kesulitan, memenuhi kumpul angkatan semampuku, dan membantu berpikir untuk kebaikan keluaga kecilku ini. Setengah perjalanan berlalu, aku diamanahi sebuah tanggung jawab besar, menjadi wakil komandan tingkat. Salah satu amanah besar yang membuat waktuku tersita lebih banyak untuk keluargaku ini daripada sebelumnya. Setelah deru ombak dan angin menerpa kami selama 7 bulan, akhirnya kami berhasil meraih apa yang kami idam-idamkan. Resmilah kami menjadi anggota ke 12 di Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi. Bergabung dengan ribuan orang luar biasa yang telah menemani HMSI semenjak awal dahulu berdiri.

Setelah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi, itu berarti ada amanah baru yang menanti. Himpunanku butuh aku. Tak lama setelah diangkat, aku menemukan pengalaman baru, menjadi peserta Sidang Istimewa. Sidang yang tak selalu ada setiap tahunnya. Hanya berlansung jika ada suatu hal yang penting yang harus segera diperbicangkan. Disitu aku mulai aktif belajar dan bergerak di Himpunan. Segala pemikiran dan kehadiran selalu kuusahakan demi HMSI yang lebih baik. Seusai sidang yang menyita waktu itu selesai, saya akui sempat turun naik semangatku menghadirinya. Inilah tantangan terberat sebagai anggota. Harus konsisten dan bersedia kapanpun Himpunan butuh aku. Inilah menjadi dasar saya untuk mencoba ikut menjadi anggota Tim Formatur Pemilihan Calon Ketua Himpunan. Selagi ada kesempatan, kenapa tidak dicoba? Hal inilah yang menjadi awal kontribusiku secara lansung di Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi.Pergantian kepengurusan pun dilakukan. 

Rencana awal saya adalah ikut berperan lansung dalam proses kaderisasi HMSI dengan menjadi Steering Committee. Setelah mengikuti segala proses seleksi, saya harus merelakan salah satu rencana terbesar saya ini lepas dari genggaman. Bayangan kaderisasi yang akan saya ubah untuk membuat kader-kader Himpunan yang lebih berkualitas pun buyar seketika. Namun kesempatan untuk turun lansung dalam proses kaderisasi tak lepas begitu saja. Saya diberi amanah untuk ikut serta dalam mengawasi lansung proses kaderisasi dengan menjadi pengurus HMSI Sinergi yang dikomandoi oleh Vilat Sasax di departem Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa divisi Kaderisasi. Hal ini membangkitkan semangat saya untuk berkontribusi, setidaknya saya walau tidak memegang amanah sebagai Sutradara, saya masih bisa jadi Produser yang agak tinggi posisinya dibanding SC. Ternyata permasalahan kaderisasi di ITS tidak main-main. Masa liburku diganggu dengan kabar OK2BK yang secara kontroversial mengubah semua alur kaderisasi dan timeline mahasiswa tanpa kecuali. Dari jauh saya tidak berdaya melihat teman-teman saya mengadakan rapat-rapat yang membahas hal itu. Saya juga tak kuasa untuk mengubah secara besar-besaran agenda program kerja saya, pelatihan untuk elemen kaderisasi. Harus diakui, hal itu agak mempengaruhi saya untuk terjun di dalam proses pengonsepan kaderisasi sehingga saya merasa sekedar membantu sebisa saya saja dalam hal ini

Selain di HMSI, saya juga bergabung dengan Kajian Islam Sistem Informasi. Alasan saya bergabung sebenarnya cukup simpel, yaitu ingin mengembangkan KISI ke arah lebih baik karena saya rasa ada banyak sekali kekurangan dari  yang mengurus KISI selama ini. Jadi bergerak adalah jawaban riil saya. Oleh ketua divisi, saya diamanahi untuk mengurus media sosial untuk Syiar Dakwah. Seharusnya ini adalah kelebihan saya, namun karena keterbatasan waktu dan kemampuan dalam hal agama, saya cukup kesulitan untuk mengurusnya. Beruntung saya dibantu oleh teman-teman anggota KISI lain yang semangat dalam menyebarkan ajaran-ajaran melalui media sosial KISI ini.

Untuk mengisi kekosongan diantara jadwal organisasi dan kuliah, saya memilih jalan menjadi anggota panitia di berbagai kesempatan. Di Himpunan, sudah tak terhitung berapa kali saya menjadi panitia resmi ataupun sekedar volunteer. Saya sering diamanahi sebagai panitia Keamanan dan Perizinan. Entah tampang saya yang menyeramkan atau tidak ada orang lain yang mau mengisi pos itu sehingga saya sudah seperti masternya Keamanan di tingkat Himpunan. Di KISI pun saya juga sering ikut kepanitiaan, khususnya di divisi Kaderisasi yang sering membuat acara setingkat jurusan. Beruntung di KISI ranah Keamanan dan Perizinan tidak saya geluti karena saya lebih suka mengonsep di bidang acara. Banyak omongan-omongan tak enak muncul bagi organisatoris tingkat himpunan. Banyak yang menganggap mereka adalah aktor-aktor arogansi jurusan yang terpenjara di dalam himpunan. Oleh karena itu, saya mencoba menerobos anggapan itu. Di setiap acara besar di fakultas, saya berusaha untuk turun tangan membantu. Pertama kali saya diamanahi untuk menjadi manajer sepakbola FTIf saat Dies Natalis. Pengalaman baru yang mengasyikkan walau harus merelakan nasib tim tak lolos penyisihan akibat kalah bersaing dengan tim-tim kuli macam SKK dan FTK. Selain itu saya juga ikut membantu di acara yang membutuhkan banyak massa FTIf seperti LKMM TPD dan FTIf Journey.

Untuk tingkatan KM ITS, semenjak masih berstatus “MaBa” saya mencoba beraksi di ITS Expo, acara pertama yang membolehkan angkatan saya bergabung. Tanpa pikir dua kali saya lansung mendaftar dan diterima. Walaupun saya masih beraksi di ranah Kamjin, hal ini tak meyurutkan semangat saya untuk berkontribusi bagi KM ITS. Disanalah saya belajar banyak hal mengenai kegiatan dan birokrasi. Tak sekedar jaga keamanan dan mengurus perizinan, disana saya juga belajar menjadi seorang tim PR untuk mempromosikan dan berhubungan dengan pengunjung, tim Dana sebagai tukang peminta karcis, dan tim Kestari yang selalu rajin menulis nomor-nomor polisi kendaraan yang memasuki parkiran Graha ITS. Pengalaman ini membuat saya akhirnya menemukan tempat baru selain Gerigi yang bisa memperkenalkan beragam mahasiswa dari berbagai jurusan di ITS dengan tingkatan jabatan yang berbeda-beda. Pengalaman di tahun pertama membuat saya nekat mencoba mencalonkan diri sebagai wakil ketua. Walaupun tidak terpilih, tapi saya bisa mengambil banyak pelajaran dari kegagalan itu karena minimal saya bisa belajr lebih banyak lagi mengenai kegiatan walau pada tahun yang sama seharusnya saya sudah ikut LKMM TD di jurusan.

Amanah terkadang salah memilih orang. Dua kali saya gagal mengemban amanah di tingkat KM ITS. Yang pertama, saya gagal menjadi anggota yang baik di Panitia Pemilihan Umum untuk Pemira KM ITS. Hal ini dikarenakan jadwal saya bentrok dengan timeline proker saya di himpunan yang keadaannya lebih mendesak saat itu. Kedua adalah saya gagal mengemban amanah sebagai Koordinator Publikasi dan Dokumentasi GMAIL persembahan JMMI di tingkatan wilayah Kampus Kota. Hal ini dikarenakan persiapan yang serba mepet, dari jadwal dan biaya, serta padatnya acara saya karena adanya AISINDO dan LKMM TD yang seharus tidak bentrok tetapi karena acara GMAIL diundur dari jadwal semestinya sehingga saya tidak bisa maksimal dalam bekerja.

Berbicara AISINDO, ini merupakan Asosiasi Sistem Informasi di Indonesia. Kesempatan yang diberikan oleh AISINDO tak dapat saya hindari sehingga saya memutuskan untuk bergabung sebagai Event Organizer di AISINDO. Lingkup EO ini tak sekedar untuk acara AISINDO saja, melainkan juga diproyeksikan untuk panitia Dies Natalis ITS yang kebetulan tahun ini dipegang oleh FTIf. Acara pertama adalah Women Can Do IT yang sukses berlansung kemarin di Pascasarjana ITS.

Mungkin itu adalah sekelumit peran saya di organisasi yang sedang saya geluti. Ada banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari manis-pahit segala roda kehidupan yang menemani. Yang pasti, semua peran serta pengalaman saya ini bisa menjadikan saya menjadi pribadi yang lebih baik. Karena dengan pertambahan umur akan semakin mendekatkan amanah yang jauh lebih tinggi sambil menunggu jantung ini berhenti berdetak untuk selama-lamanya

VIVAT-LAH SEKERAS MUNGKIN YANG KAMU BISA SEKARANG, KARENA NISCAYA SUATU SAAT NANTI VIVAT-MU KAN BERUBAH MENJADI SUMPAH DEMI KEJAYAAN MERAH PUTIH. INGATLAH, BANGSA INDONESIA TAK PERNAH LETIH MENANTI KALIAN, GENERASI TERBAIK KM ITS UNTUK BANGSA YANG MERDEKA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. Syukur Ikhsani.
Design by Herdiansyah Hamzah. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License