FTIf Bergerak, Indonesia Berdiri Tegak

Sabtu, 06 September 2014



FTIf merupakan salah satu Fakultas Terbaik di Indonesia. Bukti nyata adalah inputan mereka yang luar biasa tinggi, dikatrol dengan Teknik Informatika yang passing gradenya sangat tinggi ditopang dengan adiknya Sistem Informasi tak pelak membuat FTIf sepertinya tinggal memanen prestasi saja dari mereka semua. Tinggal poles sedikit, medali PIMNAS, GEMASTIK, dan INAICTA tinggal menunggu untuk memenuhi lemari medali para kontingen Fakultas Teknologi Informasi.

Karya-karya mahasiswa FTIf terbukti mulai merangsek ke dalam kebermanfaatan bagi masyarakat Indonesia. Sekarang karya anak FTIf tidak hanya menghasilkan game-game atau sekadar aplikasi sharing yang bertema Indonesia, tetapi sudah bergerak ke arah  bagaimana menyelamatkan nyawa manusia. Ada Life Saver dan Bloobis. Bahkan Bloobis juga sudah terkenal hingga seantero negeri karena mereka memenangkan penghargaan dari Bank Mandiri yang berkaitan dengan Entrepreneur di bidang teknologi


Hal ini membuktikan bahwa kita sebagai anak kampus teknik juga bisa berkarya layaknya para mahasiswa yang bergerak di dalam ranah industrialisasi dan penelitian. Dan bayangan berlanjut hingga 5-10 tahun lagi, pasti bakal banyak aplikasi-aplikasi luar biasa akan muncul menuju pentas nasional dan internasional dengan bermacam-macam spesialisasi yang membuat masa depan teknologi Indonesia lebih cerah dengan IT.

Harapannya, dengan kreasi-kreasi yang dilakukan oleh FTIf ini bisa memindahkan mindset orang Indonesia, bahwa kita hanyalah sekedar negeri penuh pengguna saja, melainkan kita harus maju menjadi pemimpin developer IT terkemuka di dunia. Jangan ada lagi investor dalam negeri menyusui aplikasi luar yang hanya booming beberapa saat saja. Seharusnya mereka membantu para developer anak bangsa untuk bisa bersaing dengan developer luar negeri karena sejatinya karya-karya kita memang patut diperhitungkan oleh dunia.

Tapi kreasi FTIf tak boleh hanya sekedar membangun software atau aplikasi saja, ada tanggung jawab moral kita untuk membangun masyarakat sendiri. Masih banyak manusia Indonesia yang belum tahu apa itu komputer atau handphone. Bahkan banyak yang punya komputer atau handphone tetapi belum tahu kegunaan atau benefit lain selain telpon-sms dan bersosial media. Ada jutaan orang belum tercedaskan dengan teknologi karena lagi-lagi mereka dibodohi oleh orang luar, yang menghipnotis masyarakat dengan beragam tipu daya agar produk mereka laku dengan untung besar bagi perusahaan.

Mari kita mencoba bermimpi sejenak. Membayangkan di setiap rumah, ada komputer buatan Indonesia, menggunakan beragam software hasil karya anak FTIf, terhubung dengan beragam usaha kecil dan menengah yang menggunakan sistem IT untuk meningkatkan usaha kecil-kecilan mereka. Yakinlah kita akan menjadi bangsa yang besar dengan IT dan wirausaha tanpa ada campur tangan negara luar. Membanggakan bukan?

Inilah letak kita, FTIf berada. Menjembatani masyarakat dengan teknologi informasi. Beri mereka pelatihan-pelatihan mengenai IT, coba bangun aplikasi sesuai kebutuhan mereka dengan sukarela, dan evaluasi terus dengan berbagai pendekatan. Hal ini pasti lebih bermanfaat secara lebih dibandingkan hanya sekedar membuat dan diperlombakan saja. Karena ini efeknya lebih luar biasa dan visioner. Indonesia akan menjadi raja di negerinya sendiri dengan kemandirian dan ketahanan bangsa. Susah memang, tapi inilah tantangan yang harus kita hadapi bersama.

Dan satu lagi, perkembangan IT juga memaksa kita untuk mengakui bahwa interaksi antar manusia sudah tidak sehat lagi. Menjauhkan yang dekat walaupun mendekatkan yang jauh. Ini menjadi tantangan terbaru FTIf ke depan. Bagaimana kita bisa meningkatkan keilmiahan layaknya teman-teman FMIPA, kekeluargaan layaknya teman-teman FTK, berinovasi layaknya teman-teman FTI, dan berprestasi layaknya teman-teman FTSP. Jika kita sudah bisa mensolve-kan masalah ini, kita akan menjadi mercusuar pergerakan kampus perjuangan untuk kebangkitan dan kejayaan bangsa. Karena batas-batas yang ada karena teknologi nanti bukan untuk memisahkan kita, tetapi menyatukan kita ke dalam sebuah keluarga yang optimis, dinamis, dan prestatif.

Nikmati masa mudamu, FTIf. Kita akan bersama-sama berjuang demi Indonesia, Surabaya, ITS dan FTIf yang lebih baik lagi. Kuasai teknologi informasi sedari muda, sehingga harapan terbesar kami disini adalah perkembangan dan kemajuan teknologi informasi sejalan dengan kemajuan dan kejayaan bangsa. Dari FTIF kita bergerak, untuk Indonesia yang lebih tegak terhormat di hadapan bangsa-bangsa dunia. Semoga bukan mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. Syukur Ikhsani.
Design by Herdiansyah Hamzah. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License